Permasalahan
yang dihadapi oleh kelompok nelayan kecil yang merupakan bagian dari
masyarakat pesisir adalah keterbatasan tehnologi alat tangkap, sumber
daya dan semakin menurunnya hasil tangkapan laut yang disebabkan oleh
berbagai hal, seperti alam maupun ulah tangan manusia.
Permasalahan
ini membuat hidup para nelayan semakin terjepit oleh kerasnya kehidupan
dan himpitan ekonomi. PT Inalum, sebagai salah satu perusahaan yang
berlokasi di daerah pesisir , Kabupaten Batu Bara dan berdampingan
dengan kelompok nelayan, sangatlah memahami bahwa para nelayan dan
masyarakatnya adalah bagian dari para pemangku amanah.
Untuk
itu sejak tahun 2009, Perusahaan berkerja sama dengan kelompok nelayan,
pemerintah terkait dan LSM melaksanakan program pemberdayaan nelayan
yang berbasis sumber daya laut salah satunya adalah program terumbu
karang buatan, disamping program penunjang lainnya untuk meningkatkan
sumber daya manusia masyarakat pesisir, seperti : Bantuan beasiswa S-1,
beasiswa program sertifikasi guru (Akta IV), bantuan peralatan
pedagodik, pelatihan guru dan pembangunan taman bacaan masyarakat di
beberapa desa yang berada disepanjang pantai Kabupaten Batu Bara,
Demikian disampaikan oleh Ir.H.Subagiyo Ibnoe (Senior Manager Hubungan
Masyarakat Inalum) didampingi oleh Abdul Madjid (Manager Hubungan
Masyarakat Inalum).
Program
rumpond (karang buatan) dimaksudkan untuk menciptakan rumah bagi flora
dan fauna laut untuk tinggal,tumbuh, bertahan dan berkembang biak,
disamping sebagai penghalang bagi beroperasinya pukat harimau dan
menjadi lokasi tujuan para nelayan kecil dan tradisional untuk melabuh.
Program community development
PT Inalum terhadap para nelayan melalui program rumpon sangatlah
mengena dan bermanfaat bagi para nelayan, Pola dan pelaksanaanya lebih
menekankan pendekatan kearifan setempat dan pemanfaatan sumber daya
lokal. Program ini sejalan dengan program Dinas Perikanan & Kelautan
Kabupaten Batu Bara dan kami akan melanjutkan pemembuatan dan
penyusunan rumpon di perairan Kabupaten Batu Bara, Demi kesejahteraan
para nelayan dan konservasi laut. demikian keterangan dan tekad Ir.Azwar
Hamid,M.Sc (kepala Dinas Perikanan & Kelautan Batu Bara)
Perairan Desa Gambus Laut, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara
Wilayan
perairan desa Gambus Laut adalah lokasi program rumpon pertama pada
tahun 2009. Program ini didahului dengan pemahaman tentang artinya
rumpon bagi para nelayan dan laut serta pelatihan teknis tentang
pembuatan rumpon dari beton bertulang oleh Dinas Perikanan &
Kelautan Batu Bara yang kemudian dilanjutkan dengan studi banding ke
Asahan. Selama ± 30 hari para nelayan sepulangnya dari melaut bergotong
royong membuat 300 rumpon yang berukuran 60 cm x 50 cm x 40 cm berbentuk
bujur sangkar. Pada saat pasang mati istilah nelayan, Mereka
bahu-membahu menyusun karang buatan di perairan Desa Gambus Laut yang
berjarak ± 4 ~ 5 Mil dari bibir pantai pada 10 titik koordinat dengan
pola piramida demi sebuah harapan dan doa yang tulus yaitu meningkatkya
hasil tangkapan laut yang berdampak pada peningkatan pendapatan dan
kesejahteraan.
Setelah
± 2 Bulan berlalu sejak karang buatan tersebut di susun, ternyata Tuhan
mengabulkan harapan dan doa para nelayan, rumpon tersebut mulai
ditumbuhi karang dan disinggahi atau ditempati oleh biota dan fauna
laut. Para kelompok nelayan mulai merasakan manfaatnya melalui
peningkatan hasil tangkapan ikan dan mengurangi ongkos melaut, dimana
selama ini mereka harus menempuh jarak bermil-mil untuk menangkap ikan.
Hal
ini dibuktikan oleh hasil survey yang dilakukan oleh LSM KAIL dan
KELOMPOK NELAYAN SINAR FAJAR di 10 titik kordinat lokasi terumbu karang
buatan pada sebelum dan sesudah rumpon tersebut disusun di dasar laut. Dimana jenis ikan yang dapat ditangkap lebih banyak dan bervariasi dibandingkan sebelum rumpon dipasang.
Perairan Desa Kuala Indah, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara
Sebagai program jangka panjang community development
untuk masyarakat pesisir dan berdasarkan kebutuhan dari para nelayan,
PT Inalum kembali melaksanakan program terumbu karang pada tahun 2010
ini di Desa Kuala Indah, bekerjasama dengan KELOMPOK NELAYAN TUNAS
BAHARI dan Dinas Perikanan & Kelautan Batu Bara. Pola pelaksanaan
program ini sama dengan yang dilakukan di Desa Gambus Laut. Dimana pada
bulan Juni 2010 diadakan pelatihan & pemahaman tentang rumpon serta
pembuatannya. Yang kemudian dilanjutkan dengan pembuatan 150 blok rumpon
secara swadaya sejak Juni ~ Juli 2010.
Penentuan
5 titik kordinat dan survey hasil tangkapan pra-peletakan terumbu
karang juga telah dilakukan oleh Kelompok Nelayan. Dan pada hari senin
19 Juli 2010, tepatnya pada saat pasang mati air laut, Para nelayan
dengan doa, harapan dan semangat secara bergotong royong mengangkat dan
membawa blok rumpon tersebut ke tengah laut dengan ± 20 sampan
tradisional mereka untuk disusun di dasar laut.
Sumber dari: http://www.inalum.co.id/ind/index.php/berita-terkini/95.html?task=view
0 comments:
Posting Komentar