Kamis, 13 Oktober 2011


Permasalahan yang dihadapi oleh kelompok nelayan kecil yang merupakan bagian dari masyarakat pesisir adalah keterbatasan tehnologi alat tangkap, sumber daya dan semakin menurunnya hasil tangkapan laut yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti alam maupun ulah tangan manusia.


 
Permasalahan ini membuat hidup para nelayan semakin terjepit oleh kerasnya kehidupan dan himpitan ekonomi. PT Inalum, sebagai salah satu perusahaan yang berlokasi di daerah pesisir , Kabupaten Batu Bara dan berdampingan dengan kelompok nelayan, sangatlah memahami bahwa para nelayan dan masyarakatnya adalah bagian dari para pemangku amanah.
Untuk itu sejak tahun 2009, Perusahaan berkerja sama dengan kelompok nelayan, pemerintah terkait dan LSM melaksanakan program pemberdayaan nelayan yang berbasis sumber daya laut salah satunya adalah program terumbu karang buatan, disamping program penunjang lainnya untuk meningkatkan sumber daya manusia masyarakat pesisir, seperti : Bantuan beasiswa S-1, beasiswa program sertifikasi guru (Akta IV), bantuan peralatan pedagodik, pelatihan guru dan pembangunan taman bacaan masyarakat di beberapa desa yang berada disepanjang pantai Kabupaten Batu Bara, Demikian disampaikan oleh Ir.H.Subagiyo Ibnoe (Senior Manager Hubungan Masyarakat Inalum) didampingi oleh Abdul Madjid (Manager Hubungan Masyarakat Inalum).
Program rumpond (karang buatan) dimaksudkan untuk menciptakan rumah bagi flora dan fauna laut untuk tinggal,tumbuh, bertahan dan berkembang biak, disamping sebagai penghalang bagi beroperasinya pukat harimau dan menjadi lokasi tujuan para nelayan kecil dan tradisional untuk melabuh.
Program community development PT Inalum terhadap para nelayan melalui program rumpon sangatlah mengena dan bermanfaat bagi para nelayan, Pola dan pelaksanaanya lebih menekankan pendekatan kearifan setempat dan pemanfaatan sumber daya lokal. Program ini sejalan dengan program Dinas Perikanan & Kelautan Kabupaten Batu Bara dan kami akan melanjutkan pemembuatan dan penyusunan rumpon di perairan Kabupaten Batu Bara, Demi kesejahteraan para nelayan dan konservasi laut. demikian keterangan dan tekad Ir.Azwar Hamid,M.Sc (kepala Dinas Perikanan & Kelautan Batu Bara)
 *      Perairan Desa Gambus Laut, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara
Wilayan perairan desa Gambus Laut adalah lokasi program rumpon pertama pada tahun 2009. Program ini didahului dengan pemahaman tentang artinya rumpon bagi para nelayan dan laut serta pelatihan teknis tentang pembuatan rumpon dari beton bertulang oleh Dinas Perikanan & Kelautan Batu Bara yang kemudian dilanjutkan dengan studi banding ke Asahan. Selama ± 30 hari para nelayan sepulangnya dari melaut bergotong royong membuat 300 rumpon yang berukuran 60 cm x 50 cm x 40 cm berbentuk bujur sangkar. Pada saat pasang mati istilah nelayan, Mereka bahu-membahu menyusun karang buatan di perairan Desa Gambus Laut yang berjarak ± 4 ~ 5 Mil dari bibir pantai pada 10 titik koordinat dengan pola piramida demi sebuah harapan dan doa yang tulus yaitu meningkatkya hasil tangkapan laut yang berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan.
Setelah ± 2 Bulan berlalu sejak karang buatan tersebut di susun, ternyata Tuhan mengabulkan harapan dan doa para nelayan, rumpon tersebut mulai ditumbuhi karang dan disinggahi atau ditempati oleh biota dan fauna laut. Para kelompok nelayan mulai merasakan manfaatnya melalui peningkatan hasil tangkapan ikan dan mengurangi ongkos melaut, dimana selama ini mereka harus menempuh jarak bermil-mil untuk menangkap ikan.
Hal ini dibuktikan oleh hasil survey yang dilakukan oleh LSM KAIL dan KELOMPOK NELAYAN SINAR FAJAR di 10 titik kordinat lokasi terumbu karang buatan pada sebelum dan sesudah rumpon tersebut disusun di dasar laut.  Dimana jenis ikan yang dapat ditangkap lebih banyak dan bervariasi dibandingkan sebelum rumpon dipasang.
 *      Perairan Desa Kuala Indah, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara
Sebagai program jangka panjang community development untuk masyarakat pesisir dan berdasarkan kebutuhan dari para nelayan, PT Inalum kembali melaksanakan program terumbu karang pada tahun 2010 ini di Desa Kuala Indah, bekerjasama dengan KELOMPOK NELAYAN TUNAS BAHARI dan Dinas Perikanan & Kelautan Batu Bara. Pola pelaksanaan program ini sama dengan yang dilakukan di Desa Gambus Laut. Dimana pada bulan Juni 2010 diadakan pelatihan & pemahaman tentang rumpon serta pembuatannya. Yang kemudian dilanjutkan dengan pembuatan 150 blok rumpon secara swadaya sejak Juni ~ Juli 2010.
Penentuan 5 titik kordinat dan survey hasil tangkapan pra-peletakan terumbu karang juga telah dilakukan oleh Kelompok Nelayan. Dan pada hari senin 19 Juli 2010, tepatnya pada saat pasang mati air laut, Para nelayan dengan doa, harapan dan semangat secara bergotong royong mengangkat dan membawa blok rumpon tersebut ke tengah laut dengan ± 20 sampan tradisional mereka untuk disusun di dasar laut.

 Sumber dari: http://www.inalum.co.id/ind/index.php/berita-terkini/95.html?task=view

0 comments:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!