Tuhan Allah tidak
menciptakan wanita dari kepala laki-laki untuk dijadikan atasannya. Tidak juga Tuhan Allah menciptakan
wanita dari kaki laki-laki untuk dijadikan bawahannya. Tetapi Tuhan Allah menciptakan
wanita dari tulang rusuk laki-laki, dekat dengan nganya untuk dilindunginya,
dan dekat dengan hatinya untuk dicintainya.
Tuhan Allah tidak
menciptakan wanita sebagai komplementer atau sebagai barang substitusi apalagi
sekedar objek buat laki-laki. Tetapi Tuhan Allah menciptakan wanita sebagai teman yang
mendampingi hidup Adam dikala kesepian di surga.
Juga Tuhan
Allah menciptakan wanita sebagai pasangan hidup laki-laki
yang akan menyempurnakan hidupnya, sekaligus penerus lahirnya generasi baru, disamping tunduk dan beribadah kepada Tuhan Allah tentunya.
Tetapi mengapa tetap saja ada laki-laki yang tunduk di bawah
kaki wanita. Mengemis cintanya, berharap kasih sayangnya dengan menggadaikan
kepemimpinan, bahkan kehormatan dan harga dirinya.
Wanita dipuja bagai dewa, disanjung bagai Dewi Shinta, yang
banyak menyebabkan laki-laki buta mata, buta telingga, bahkan buta mata
hatinya. Namun ada juga yang menganggap rendah wanita. Wanita dinista, dihina.
Kesuciannya dijadikan objek yang tidak bernilai harganya. Tenaganya
dieksploitasi bagaikan kuda. Kelembutannya dijadikan transaksi murahan yang tak
seimbang nilainya.
Wanita dijadikan sekedar pemuas nafsu belaka, bila habis
madunya, dengan seenaknya di buang ke keranjang sampah, atau dianggap sandal
jepit yang tak berguna.
Seandainya wanita
itu adalah ibu mu, kakak atau adik perempuan mu, dan anak mu, relakah kamu melihat mereka menjajakan diri di gelapnya malam yang mencekam.
Relakah kamu melihat
mereka membanting tulang mengumpulkan ringgit atau real dengan mayat terbujur
kaku sebagai resikonya?
Seandainya wanita
itu adalah ibu mu, kakak atau adik perempuan mu, dan anak mu, relakah kamu membiarkannya seperti seonggok
jasad hidup yang tidak memiliki nilai guna?
Seandainya wanita
itu adalah ibu mu, kakak atau adik perempuan mu, dan anak mu, relakah kamu membiarkannya beringas, liar, ganas, tidak berpendidikan, bodoh,
dunggu, hanya karena ketidakmampuan ayah memberi nafkah, karena ketidak mampuan kita
medidik dan mencintainya, karena ketidakmampuan kamu melindunginya, sebagaimana Tuhan Allah menciptakan
wanita dari tulang rusuk laki-laki, dekat dengan lengannya untuk dilindunginya,
dekat dengan hatinya untuk dicintainnya.
Ia tetap wanita, yang diciptakan Tuhan Allah dengan segala
kelebihan dan kekuranganya. Tidak bisa manusia dengan akalnya yang kerdil ini
mengganti kedudukannya apa lagi fitrahnya.
Ia bagaikan sekuntum bunga terpelihara, tidak semua kumbang bisa menghisap
madunya. Lemah lembutlah dalam memperlakukannya, karena kalau tidak, ia bisa
seganas srigala.
0 comments:
Posting Komentar